7 Fakta Google yang Jarang DIketahui Publik

1.Halaman utama Google baru muncul pada tahun 2001
Selama tiga tahun pasca rilis perdananya, Google sama sekali belum memiliki halaman utama seperti yang kita kenal sekarang. Alasan utama akan hal tersebut adalah karena para pendiri Google tidak begitu paham HTML.


2.Google pernah mati suri di tahun 2013
Pada tanggal 19 Agustus 2013 silam, server Google sempat mengalami masalah selama lima menit. Hal tersebut menghebohkan dunia dan bahkan hingga melemahkan lalu lintas internet global sebanyak hampir 40 persen di hari yang sama.


3.Selalu ada pencarian baru di Google setiap harinya
Sebanyak rata-rata 15 persen pencarian yang dilakukan di Google setiap harinya adalah kata kunci yang belum pernah dicari di hari-hari sebelumnya.


4.Sejak 2010, Google telah mengakuisisi rata-rata satu perusahaan per minggu
Begitu banyak usaha teknologi yang diakuisisi oleh Google selama hampir enam tahun terakhir. Beberapa nama besar di industri teknologi informasi kini berada di bawah naungan Google, seperti Android, YouTube, Waze, dan lain sebagainya.


5.Ketidak beruntungan tombol 'I'm Feeling Lucky'
Tombil 'I'm Feeling Lucky' memakan biaya pembuatan senilai 110 juta dollar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) dan kini hampir tidak lagi digunakan oleh pengguna Google akibat kehadiran fitur Instant Searching ketika mengetikkan kata kunci di kotak pencarian. Meskipun begitu, tombol 'I'm Feeling Lucky' tetap dipertahankan di halaman utama sebagai bentuk apresiasi terhadap begitu banyak aspirasi yang menyebut tombol terkait adalah salah satu bentuk kekhasan mesin pencari Google.

6.Pemilik fasilitas penerjemah terbesar di dunia
Fitur Google Translate merupakan layanan penerjemah dengan jumlah bahasa paling banyak di dunia, meliputi tidak hanya bahasa-bahasa nasional dunia, melainkan juga hingga beberapa bahasa daerah tertentu.

7.Nama 'Google' tercipta tanpa sengaja
Awalnya Sergey Brin dan Larry Page akan menamakan mesin pencari buatannya dengan nama 'Googol' yang merujuk pada istilah algoritma untuk 100 angka 0 di belakang angka 1. Filosofinya adalah agar mesin pencari tersebut mampu mengakomodir banyak kata kunci pencarian. Harapan tersebut memang benar terjadi, namun keduanya ternyata salah menuliskan 'Googol' menjadi 'Google'.