1. Persahabatan tidak diukur dari intensitas pertemuan
Banyak sekali persahabatan terbentuk karena satu bangku saat sekolah, atau satu kelas di kampus, atau juga satu kantor. Persahabatan ini terjalin harmonis, sehat, dan efektif karena intensitas pertemuan terjadi terus-menerus. Bayangkan, jika kalian sudah tidak lagi satu bangku, sudah tidak lagi satu kelas atau satu kantor, apakah kalian akan tetap bersahabat?
Tidak ada yang tahu. Faktanya, persahabatan tipe ini memang terbentuk karena keadaan. Saat sudah jarang bertemu, jarang ngobrol atau pergi bersama, kebanyakan langsung renggang begitu saja. Bahkan bisa seperti tidak saling mengenal saat bertemu lagi. Persahabatan tidak diukur dari intensitas pertemuan. Jika sahabatmu menjadi asing hanya karena kalian jarang bertemu itu artinya dia bukan sahabatmu.
2. Persahabatan tidak bisa dilakukan secara sepihak
Perlu kita ketahui bahwa hubungan semacam apapun membutuhkan timbal balik dari kedua belah pihak. Jangan meng-klaim seseorang sebagai sahabatmu jika dia tidak berpikiran sama. Mengapa? Karena kamu akan kecewa, dan itu artinya dia memang bukan sahabatmu, kamu saja yang terlalu berharap. Kamu hanya perlu menemukan yang menganggapmu sebagai sahabat mereka juga
3. Persahabatan itu tidak mengikat
Persahabatan bukan pernikahan dan sahabatmu bukanlah isteri atau suamimu. Banyak orang terobsesi akan seseorang dengan alasan cinta padahal faktanya, tidak sedikit orang juga yang terobsesi akan sahabatnya. Perlu kamu tegaskan bahwa persahabatan tidak mengikat. Tidak semata-mata harus selalu pergi bersama atau hanya boleh melakukan sesuatu bersama sahabatmu saja. Tidak, itu bukan persahabatan.
4. Tidak ada persaingan dalam persahabatan
Rasa ingin lebih hebat, lebih unggul, lebih segala-galanya tidak akan timbul dalam persahabatan. Sebaliknya, jika kamu memiliki perasaan ini, maka kamu tidak benar-benar menganggapnya sebagai sahabatmu karena sahabat akan saling mendukung dan mendorong untuk melakukan yang terbaik, bukan menyaingi satu sama lain.
5. Persahabatan tidak diukur dari lama kenal
"Kamu sahabatku karena kita sudah kenal sejak 10 tahun lalu." atau "Kamu tidak bisa jadi sahabatku karena kita baru kenal 4 bulan ini." Kedua statement barusan sama-sama tidak bisa dijadikan alasan untuk persahabatan. Faktanya, entah 10 tahun atau 4 bulan, persahabatan timbul tulus dari dalam hati, tidak ada hubungannya dengan lama atau tidaknya perkenalan.
6. Sahabat adalah orang yang berpotensi paling besar untuk menjadi musuh paling kuat
Mengapa? Karena sahabat pasti begitu mengenal sahabatnya. Kekurangannya, kelebihannya, apa yang sahabatnya suka, apa yang tidak, apa yang membuat sahabatnya marah, apa yang tidak dan lain sebagainya. Pengetahuan itulah yang bisa menjadikan sahabat menjadi seorang kandidat musuh paling kuat.RupiahQq
No comments:
Post a Comment